Pada hari Kamis, 18 September 2025, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi tingkat daerah tentang PHTC Penuntasan TBC dan Eliminasi TBC. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring dengan melibatkan berbagai instansi lintas sektor di Jawa Barat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat komitmen percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya menekan penularan dan dampak TBC di daerah.

Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dijelaskan bahwa penanganan TBC merupakan salah satu prioritas presiden dan wakil presiden. Saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, dan Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan angka kasus TBC tertinggi di Indonesia.

Oleh karena itu, Deputi Kemenko PMK menegaskan bahwa penanganan TBC harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Tidak hanya itu, perhatian juga diharapkan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. Penanganan TBC yang tidak optimal akan berdampak pada para pemangku kepentingan yang bertanggung jawab terhadap penanganan kasus TBC di daerah masing-masing.

Sebagai langkah konkret, Deputi meminta dalam kurun waktu 2,5 bulan ke depan, seluruh pemerintah daerah agar segera menyusun timeline dan rencana aksi untuk melaksanakan screening         kasus TBC di wilayahnya masing-masing. Ini menjadi komitmen bersama untuk mengakselerasi pencapaian target eliminasi TBC di Jawa Barat.

Pada kesempatan ini, dari Kelurahan Ciriung, Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Andri Aprilian, SE turut serta mengikuti acara tersebut secara daring, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya percepatan penanggulangan TBC di wilayah Kelurahan Ciriung.

Rapat ini diharapkan menjadi momentum penguatan sinergi dan kolaborasi dalam penanggulangan TBC, sehingga target eliminasi TBC di Jawa Barat dapat segera terwujud dan menurunkan angka penularan di masyarakat.